Kamis, 25 Februari 2010 17:43:39 WIB
Jakarta, (tvOne)
Kabar dugaan diktaktor Jerman, Adolf Hitler meninggal di Surabaya sampai juga ke Istana Negara. Juru bicara presiden, Julia Pasha mengaku sudah mendengarnya. "Susah verifikasi kebenarannya, harus dipastikan kepada yang tahu sejarah," kata Julian di Istana Negara, Jakarta, Kamis (25/2).
Pemerintah sendiri, tidak berniat mengecek kebenarannya. "Nggak-lah, harus sejarawan yang bisa memberikan klarifikasi," kata Julian seperti dilansir VIVAnews.
Spekulasi bahwa Hitler meninggal di usia tua di Surabaya, Indonesia diawali artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo yang merupakan dokter lulusan Universitas Indonesia, yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar.
Kata Sosrohusodo, Poch, dokter tua Jerman yang dia temui di Sumbawa adalah Hitler. Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan. Kemudian, tangannya, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul.
Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya, yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun. Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.
Poch diketahui meninggal pada 15 Januari 1970, pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel. Namun, fakta di mana 'sang Fuhrer' menghabiskan akhir hayatnya belum bisa dipastikan sampai saat ini. Ada yang yakin, Hitler tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945. Ada juga versi lain, bahwa pemimpin Nazi ini meninggal di Argentina, Brazil, atau sebuah tempat di Amerika Selatan.
Makam dr Poch sendiri di Tempat Pemakaman Umum Ngagel Utara, Surabaya kini tidak terawat. Di atas makam tersebut kini ditumbuhi rumput liar, dan tanaman rambat yang oleh warga sekitar disebut golang galing. Makam itu dikelilingi pagar yang sudah berkarat. Sebuah pintu masuk kini sulit dibuka, karena sudah saling menempel akibat karat yang melekat kuat. Pagar itu kini dimanfaatkan penjaga makam untuk menjemur pakaian.
Di nisan berbatu granit hitam abu-abu itu, hanya tertulis identitas sang dokter sebagai 'dr GA Poch'. Tidak ditulis kapan Poch lahir dan kapan ia wafat. Selain namanya, identitas lain yang dituliskan hanyalah 'CC 258', yakni nomor urut makam. Dia satu-satunya orang asing yang dimakamkan di pemakaman tersebut. Tidak banyak yang tahu sejarah makam dr Poch, karena kuncen makam tersebut sudah meninggal lima tahun silam.
Beberapa orang yang pernah mendapat cerita dari sang kuncen mengatakan, dr Poch dimakamkan oleh dokter-dokter yang bertugas di RS Karang Menjangan, tempatnya dirawat di Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar